
Meningkatkan Kontribusi Fakultas Dakwah bagi Indonesia
Selama empat hari, tanggal 2-5 Mei 2024, Forum Dekanat dan Komunikasi (Fordakom) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merumuskan rencana strategis Fakultas Dakwah untuk meningkatkan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Berlokasi di Kota Medan dan Pulau Samosir Sumatera Utara, 98 peserta dari seluruh PTKIN se Indonesia menghadiri forum tahunan dengan antusias.
Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto mengirim 8 peserta yang terdiri dari pimpinan fakultas, jurusan, dan program studi. Isu utama yang dibawa adalah penegasan keilmuan Dakwah di tengah tarikan yang intensif dari jurusan dan program studi. Program Studi yang berada di bawah Fakultas Dakwah memiliki kecenderungan yang kuat mengembangkan disiplin keilmuan tersendiri. Hal ini dipengaruhi oleh induk keilmuan program studi meliputi komunikasi, konseling, pengembangan masyarakat, dan manajemen yang memiliki epistemologi berbeda. Pandangan ini yang perlu diluruskan bahwa induk kelimuan program studi tersebut adalah dakwah. Induk keilmuan dakwah inilah yang membedakan komunikasi, konseling, pengembangan masyarakat, dan manajemen PTKIN dengan Perguruan Tinggu Umum (PTU).
Uus Uswatusolihah, MA, Ketua Jurusan Komunikasi dan Manajemen Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri menjelaskan dakwah merupakan induk keilmuan dari setiap program studi yang dikembangkan. “komunikasi atau konseling diposisikan sebagai instrumen keilmuan untuk menyelenggarakan dakwah dengan metode yang spesifik. Tujuan utamanya tetap mewujudkan masyarakat yang produktif sebagai profile ideal umat Islam,” jelas Uus.
Uus melanjutkan bahwa inti dakwah adalah transformasi dan perubahan sosial. Instrumen keilmuan untuk mewujudkan agenda tersebut dilakukan melalui komunikasi, konseling, pengembangan masyarakat, dan manajemen. Dimungkinkan di masa mendatang, Fakultas Dakwah menambah program studi lain sebagai tuntutan dalam mewujudkan masyarakat yang transformatif dan terus mengalami perubahan dinamis.
Dr. Ahmad Muttaqin, M.Si Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto menambahkan kecenderungan program studi menarik epistemologi dan paradigma kepada keilmuan konvensional menunjukkan kurang memahaminya politik dan produksi ilmu pengetahuan dakwah. Selain itu, kecenderungan ini juga mengindikasikan bahwa civitas akademika fakultas dakwah belum memiliki kepercayaan diri untuk berdialektika dan dan berkompetisi dengan pengembang disiplin ilmu konvensional.
Aqen berharap atmosfer akademik di Fakultas Dakwah terus berkembang untuk konsisten menawarkan alternatif bagi terwujudnya masyarakat yang transformatif dan berubah dinamis. Melalui kontribusi ini, disiplin keilmuan dakwah tertantang untuk terus memperbaharui dan mendorong civitas akademika lebih kreatif memproduksi dan mentransformasikan ilmu pengetahuannya di masyarakat.