Kolom Dekan
Bahagia Endinge

Bahagia Endinge

UINSAIZU.AC.ID – Kata-kata “bahagia endinge” ini diambil dari potongan lagu “ambyar” yang saat ini trending di kalangan muda, yang berjudul “nemen”. Lagu ini menggambarkan bagaimana seseorang yang berusaha dan bertekad untuk bisa selalu memperjuangkan cintanya dan membahagiakan pasangannya, meskipun dia harus kecewa karena si “dia” kemudian berpaling ke orang lain. Di luar soal cinta, sesungguhnya setiap aktivitas dan kesibukan manusia; misalnya bekerja, kuliah, ibadah, bahkan jalan-jalan, ujung-ujungnya akan bermuara pada pencapaian kebahagiaan. Kebahagiaan di sini tentu saja bukan sekedar kesenangan atau kepuasan lahiriah, yang bersifat jangka pendek dan sesaat, tetapi kebahagiaan yang yang bersifat batiniah, ruhaniyah, hakiki, lestari, jangka panjang, dan berdimensi dunia-akhirat. Kebahagiaan seperti ini sesungguhnya dapat dirasakan oleh oleh setiap orangh, tanpa pandang bulu. Siapa pun kita, baik yang kaya maupun yang miskin, baik pejabat maupun rakyat, baik yang konglomerat maupun pekerja berat, hendaknya dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Demikian halnya dengan kita dalam menjalankan perintah agama, beriman, dan berbuat kebaikan. Itu sesungguhnya juga dalam rangka menggapai kebahagiaan. Bukankah setiap hari, paling tidak sebanyak sepuluh kali, kita selalu diajak oleh muadzin di seluruh dunia dengan ucapan yang selalu menyapa telinga kita, yaitu : “Mari kita Shalat, Mari kita menuju Kebahagiaan”. Panggilan suara adzan ini pada dasarnya sudah cukup menjadi bukti bahwa Islam datang di muka bumi ini adalah dalam rangka memanggil umat manusia untuk menuju bahagia setiap saat, bukan hanya di akhirat saja (“bahagia endinge”).

Demikian pula jika kita mencermati ayat-ayat al Qur’an, maka kita akan banyak menemukan banyak ayat yang endingnya selalu ada kata-kata ” agar kalian berbahagia” , sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqarah: 189, QS. Al-Maidah: 35, QS. Al-Hajj: 77, dan lainnya. Contoh ayat-ayat ini menunjukkan bahwa tujuan akhir dari semua perintah Allah pada dasarnya adalah agar kita manusia dapat meraih kebahagiaan hidup. Al-Qur’an juga kemudian menunjukkan kepada kita perbuatan apa saja yang bisa membawa kita menuju kebahagiaan. Kita melakukan shalat, puasa, sedekah, berdzikir, taubat, dan amal-amal saleh lainnya, adalah dalam rangka mencapai kebahagiaan. Jadi, semua ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya bukan untuk Allah, tetapi untuk kepentingan kita sendiri, yaitu demi kebahagiaan kita sendiri. Demikian halnya saat Allah menyuruh kita untuk menjauhi semua larangannya; seperti minuman keras, berjudi, memfitnah, korupsi dan sebagainya, maka itu semua sebenarnya bertujuan agar kita bisa hidup berbagaia dan tidak sengsara pada akhirnya. Untuk menguatkan motivasi kita agar selalu bisa merasakan kebahagiaan dalam hidup, mari kita simak lebih jauh konten “dakwah anti mainstream” berikut ini: https://youtu.be/eM42T-_odVA?si=GCXFKl8D4Ejn6OFJ

UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul !!!

#uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju #uinsaizuunggul #kampushijau #purwokerto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PEMBERITAHUAN PERKULIAHAN DI KAMPUS PURBALINGGA

FAKULTAS_DAKWAH, MENYALAAA 🔥🔥🔥


Mulai Semester depan tahun Akademik 2024/2025 (angkatan baru semua prodi dan semester III khusus Prodi Informatika, Arsitek, Ilmu Lingkungan dan Perpustakan dan Sains Informasi). Pelaksanaan Perkuliahan Program Studi BKI, KPI, MD, PMI, Informatika, Arsitek, Ilmu Lingkungan, dan Perpustakaan dan Sains Informasi) akan dilaksanakan di Kampus II Purbalingga

This will close in 20 seconds