Tantangan dalam Melaksankan KKN Internasional di Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, Malaysia – Pelaksanaan KKN Internasional di Sanggar Belajar Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia, oleh mahasiswa KPI UIN Saizu Purwokerto, Tsabita Fillah Fitria Misri, tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah keberadaan beberapa siswa di kelas tinggi yang belum mampu membaca dengan baik. Meski demikian, mahasiswa KKN berusaha mengatasinya dengan memberikan materi khusus kepada siswa tersebut.

“Dalam kegiatan mengajar, bahasa dan logat Melayu juga menjadi tantangan tersendiri, awalnya, mahasiswa mencoba menggunakan bahasa Indonesia, namun anak-anak sering mengeluh karena sulit memahami logat yang asing di telinga mereka,” kenang Tsabita.

Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN perlahan-lahan mempelajari dan menggunakan bahasa Melayu dengan baik.

Dalam pelaksanaan KKN Tsabita sempat menemui sejumlah kendala. Kendala pertama muncul saat pembuatan paspor yang terlambat karena masalah teknis, sehingga keberangkatan ke lokasi KKN tertunda. Di bandara, mahasiswa juga mengalami kebingungan karena harus berangkat secara mandiri. Selama KKN, mereka sering sakit akibat cuaca ekstrem.

“Warga dan pengelola sanggar selalu siap membantu dengan memberikan obat dan makanan,” ungkapnya.

Warga setempat, ia melanjutkan, memperlakukan mahasiswa KKN dengan sangat baik, menganggap mereka seperti anak sendiri. Bahkan, ada warga yang rela tidur di depan untuk menjaga keamanan mereka.

Tsabita berharap Sanggar Belajar Kampung Baru selalu dalam lindungan Allah dan mampu membantu banyak anak-anak yang kesulitan bersekolah formal. Ia juga berharap warga setempat dan pengelola sanggar selalu diberikan rezeki dan semangat untuk mendidik generasi muda.

“Untuk kampus, saya berharap program KKN Internasional ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya, sehingga semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk mengikuti program ini,” tutupnya. (drs)