Berita

Mahasiswa MD Beri Siraman Rohani di Lapas Purwokerto

Sudah beberapa tahun ini Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Purwokerto melakukan pembinaan tehadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bekerjasama dengan fakultas dakwah melalui siraman rohani. Kegiatan siramahan rohani ini berupa mengaji (tadarus al Qur’an) yang rutin dilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul 09.00-11.00 WIB di Masjid Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto. Acara ini  bertujuan untuk meningkatkan semangat para narapidana yang ingin kembali ke jalan yang diridhoi Allah. Karena para narapidana ingin menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat ketika menghirup udara bebas nantinya.

2

Namun, ada yang berbeda dengan siraman rohani kali ini. Kalau pada hari Selasa biasanya Lapas kedatangan Dosen Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto sebagai narasumber Siraman Rohani, hari ini, Selasa 5 Juli 2016 siraman rohani diisi oleh Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto. Aldi Abdul Ghofar dan Nasib Riyono bergantian memberikan ceramah dan mengaji dalam acara tersebut.

3

Arsam, MSI selaku Ketua Laboratorium Fakultas Dakwah Mengatakan “keterlibatan mahasiswa MD diharapkan memberikan perbedaan suasana dan mengurangi kejenuhan saat siraman rohani, sehingga materi dapat diserap lebih baik”. Selain itu, kegiatan ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu retorika yang mereka pelajari pada mata kuliah Public speaking, tambahnya. Beliau merasa yakin pada Nasib dan Aldi yang merupakan anggota Komunitas Motivator untuk memberikan siraman rohani tersebut.

1

Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas II Purwokerto, Marmin menyampaikan, kegiatan siraman rohani tiap harinya diisi oleh 30 sampai 50 orang WBP. “Siraman rohani di lapas diharapkan warga binaan mendapatkan bekal ilmu dan diharapkan pula lebih baik, baik sesama warga didalam terhadap pegawai dan juga setelah keluar nanti,” kata Marmin. Tak hanya itu, para WBP juga terus diperkenalkan untuk turut memperingati perayaan hari besar Islam. Kegiatan-kegiatan seperti ini juga sebagai bentuk pembinaan mental dan spiritual. “Selain itu  juga dilakukan pula pembinaan dalam bentuk lainnya, yakni pembinaan melalui khutbah Jum’at, kegiatan baca tulis dan mengaji dan salat fardu secara berjamaah hal ini sebagai bentuk pembinaan kepribadian di Lapas,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *