Berita

Warto Hadiri Pelatihan verifikator Sinta 2018

Semarang- Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat KEMENRISTEKDIKTI menyelenggarakan pelatihan Verifikator SINTA (Science and technology Index) di hotel Harris Semarang hari Selasa – Rabu tgl 10-12 April 2018. SINTA merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti/penulis/author, kinerja jurnal, kinerja institusi Iptek. Berbeda dengan sistem lain yang telah ada sebelumnya di Indonesia, SINTA memiliki fungsi relasi, sitasi, dan pengindex. SINTA juga menggunakan sistem entry-exit digital dan dikelola secara multisektor yang mempunyai tugas dan fungsi sinergis yakni Kemenristekdikti dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Peserta Pelatihan Verifikator Sinta
Pelatihan diikuti oleh 100 peserta dari perwakilan perguruan tinggi se Jawa Tengah. Dari IAIN Purwokerto, kegiatan ini dihadiri oleh Warto, M.Kom. Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang berpenampilan nyentrik dengan ciri khas blangkon ini diberi mandat untuk menjadi verifikator karena hobinya di bidang pengelolaan jurnal di IAIN Purwokerto.Ini adalah kali pertama saya mengikuti kegiatan ini. Diharapkan SINTA dapat memacu dosen untuk lebih rajin mempublikasikan karya ilmiah mereka sebagai perwujudan tridarma perguruan tinggi, kata warto. Warto menambahkan, Pengelola jurnal juga harus lebih giat dalam membantu publikasi karya ilmiah pada jurnal yang dikelolanya. Saat ditanya mengenai kegiatan ini, Warto memberikan apresiasi kepada Kemenristek Dikti dan pihak panitia sehingga diharapkan bisa memacu dosen untuk bisa mempublikasikan karyanya, sehingga dapat dikembangkan melalui sitasi karya ilmiah mereka oleh orang lain.
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Sadjuga, menyampaikan beberapa kebijakan yang diambil pemerintah, dalam hal ini Kemenristekdikti, menjadika Sinta sebagai platform pengukuran reputasi perguruan tinggi yang akurat. Keakuratan informasi yang terdapat pada Sinta amat tergantung pada verifikator. Oleh karena itu, peran verifikator yang ada di setiap perguruan tinggi menjadi penting. Sinta yang merupakan platform mirip Scopus ini digadang menjadi pengukur reputasi akademik dosen dan perguruan tinggi yang bisa menjadi barometer perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Verifikator di setiap perguruan tinggi akan menjadi perpanjangan tangan Kemenristekdikti dalam memberikan pelayanan helpdesk kepada para dosen yang mendaftar maupun kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat mengunjungi website Sinta. Demikian disampaikan oleh Lukman selaku Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *